Selasa, 02 Desember 2014

Imamat 26:12 (Berjumpa dengan Allah dalam keluarga)



Imamat 26:12
Berjumpa dengan Allah dalam keluarga
Keluarga masa kini berbeda dengan keluarga zaman dulu, keluarga tidak hanya berfungsi sebagai penerus keturunan saja. Dalam pendidikan keluarga merupakan sumber utama. Karena segala pengetahuan dan kecerdasan manusia diperoleh pertama-tama dari orangtua dan anggota keluarganya.
Keluarga merupakan produsen (menghasilkan/menciptakan) dan konsumen (memanfatkan atau menghabiskan)
Zaman sekarang ini adalah zaman modern, peralatan yang serba modern
Anak-anak sibuk dengan games, orangtua sibuk dengan pekerjaan dan usahanya.  Sehingga karena banyak faktor hubungan keluarga makin jauh dan makin melemah. Maka tidak heran zaman sekarang ini banyak keluarga-keluarga yang sedang diambang kehancuran, dan keretakan.
Persoalan sering bersumber pada rumah yang tidak didiami oleh keluarga, yaitu orang-orang nya tetapi tidak ada perasaan aman, nyaman, perasaan diterima, diperhatikan, dan dikasihi oleh sesama anggota keluarga.  Anak-anak kita tidak mengenal atau tidak pernah mengalami adanya tokoh bapak atau ibu, walaupun mereka memiliki ayah dan ibu.
Dasar kepribadian anak-anak kita dibentuk dari hasil perpaduan antara warisan sifat-sifat, bakat-bakat orangtua di mana anak berada dan berkembang. Lingkungan pertama yang mempengaruhinya adalah lingkungan keluarga.
Anak perempuan akan menjadi ibu kelak, belajar dari ibunya sekarang
Anak pria akan menjadi bapak kelak, belajar dari bapaknya sekarang.
Bahkan penyaluran emosi banyak ditiru dan dipelajari di dalam keluarganya. Anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtuanya, juga tidak dapat menyatakan kasih sayang pada orang lain.
Rumah bukan tempat yang teduh lagi jika ada persoalan, malahan tempat yang menyeramkan, setiap kali ada masalah, suami pulang telat, ke warung kopi, ketemu teman. Anak-anak, main game di warnet, atau tidur di rumah kawannya. sementara istri mogok masak, mogok senyum dll. Keluarga bukan lagi tempat menyelesaikan masalah, tetapi menambah masalah.
Mengapa banyak suami-suami yang cuek terhadap istrinya, kalau istrinya sakit, susah. Mengapa banyak istri yang cuek terhadap suaminya. Karena ketika mereka masih kecil, mereka ga merasakan kasih sayang dari orangtua mereka, mereka kurang diperhatikan, orangtua mereka cuek dengan keadaan dan kondisi mereka, mereka tidak pernah ditanya mengapa, bagaimana dan karena apa. Lalu bagaimana mungkin mereka bisa memberi kasih kasih sayang, perhatian kepada generasi/anak-anak mereka
Mengapa Tuhan sangat memperhatikan keluarga
1.      Keluarga menjadi pusat pendidikan utama. Sekolah dan lingkungan hanya pendukung, jangan salahkan siapa2 kalau anak kita melakukan tindak kriminal, semua karena keluarga kita berantakan
2.      Keluarga adalah tempat pembentukan karakter, mental, kepribadian, dan iman setiap anggota keluarga.
3.      Karena jika keluarga kuat, gereja akan kuat, masyrakat akan kuat, bangsa dan negara akan kuat.
4.      Karena keluarga butuh diselamatkan dan ditolong.
Penjelasan ayat ini. Tuhan bersedia hadir dalam keluarga Anda jika Anda menerima dan membuka pintu hati untukNya.
Di dalam keluargalah iman seluruh anggota keluarga dibentuk
Saat ini anak pecandu narkoba meningkat, angka perceraian meningkat, bunuh diri meningkat, kriminalitas meningkat, perampokan meningkat, pembunuhan meningkat, narapidana meningkat, orang stres meningkat, orang sakit depresi meningkat, dan lain sebagainya. Kalau diselidiki, ternyata  mereka mempunyai masalah di dalam keluarga. Akarnya adalah dari keluarga-keluarga yang bermasalah. Begitulah pengaruh keluarga sangat besar.
Ilustrasi: seorang bapak mempunyai 7 perusahaan dan dia sangat sibuk sekali, setiap kali anak-anaknya mengajaknya liburan atau jalan-jalan, bapaknya tidak sempat, ketika anaknya sudah dewasa dan bapaknya menjadi tua, anaknya juga sangat sibuk sama seperti bapaknya ketika masa muda. Anak-anaknya sibuk mengurus 7 perusahaan tersebut. Ketika bapaknya ingin jalan-jalan, anaknya juga berkata sibuk tidak sempat, ketika bapaknya sakit-sakitan tidak ada satu pun anak yang bersedia merawatnya, sehingga bapaknya di rawat dip anti jompo, setelah anak-anak menjadi tua, anak-anak mereka juga melakukan hal yang sama pada bapak mereka, di rawat dip anti jompo, hal itu terjadi sampai beberapa generasi. Menyedihkan, bukan??
Saya yakin tidak ada kita yang menginginkan terjadi demikian dalam keluarga kita. Kita masih punya waktu memeprbaiki, kalau kita mau belajar berubah. Tuhan pasti menolong kita. Kalau bukan ditangan Anda diputuskan rantai ini, ditangan siapa? 


Keluarga membutuhkan Tuhan, Tuhan yang kita sembah harus kita kenal dengan baik. Tuhan yang kita sembah bukan dari apa kata orang, bukan dari apa kata leluhur. Kita harus menyembah Tuhan yang kita kenal, Kita harus mengalaminya dan merasakannya kehadirannya secara pribadi
Kalau engkau merasa bahwa keluargamu diambang kehancuran sekarang, dan engkau butuh pemulihan, engkau butuh Tuhan. Hari ini Tuhan lahir datang ke dunia untuk menyelamatkan keluarga-keluarga yang diambang kehancuran.
 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda