Rabu, 03 Desember 2014

Markus 1:1-8 (Kusiapkan hatiku menyambut Tuhan)



Markus 1:1-8
Kusiapkan hatiku menyambut Tuhan
Bagaimana Anda mempersiapkan hati Anda menyambut Tuhan?
Pesan Yohanes adalah bertobat
Siapa Yohanes: Bapaknya seorang imam, bernama Zakaria ibunya bernama elisabet: Alkitab mencatat bahwa orangtuanya adalah orang yang benar dihadapan Allah dan tidak bercacat. Yohanes lahir setelah orangtua lanjut umur, anak satu2nya, dia akan membuat banyak orang Israel berbalik pada Tuhan. Akhir hidupnya begitu tragis, dipenggal kepalanya.
Bertobat itu apa? Lukas 3:11-14
1. Ay 11. membagikan kepada yang tidak punya (jangan rakus, egois dan mementingkan diri sendiri)
2. Ay 12. (tidak menipu, melebih-lebihkan pembicaraan, )
3. Ay 13. jangan merampas, memeras, korupsi, dll)
Ini semua berbicara tentang moral, karakter, kepribadian, akhlak, dan kebiasan-kebiasaan buruk. Bertobatlah dari ini
Kita perlu mengevaluasi kehidupan kita setiap hari, menjelang tidur, kita perlu bertanya pada diri kita, apa hari ini saya sudah menjadi berkat bagi orang lain, sikap/sifat mana yang harus diperbaiki dan dipertahankan/ditingkatkan.
Semuanya itu dapat kita lakukan kalau Roh Kudus hidup dalam diri kita. Orang yang mengaku punya Tuhan, tetapi karakternya tidak berubah sesungguhnya tidak ada Tuhan dalam dirinya. yang mungkin ada adalah rasa benci, rasa marah, anti sosial, dan lain sebagainya
Perilaku bermoral terdiri dari tingkah laku yang disenangi maupun yang tidak disenangi, seperti kepatuhan, berbicara jujur, membagi, menipu, berbohong dan memberontak.
Perilaku bermoral pada diri kita tidak konsisten. Dalam situasi tertentu mungkin kita bisa berkelakuan baik, namun pada situasi lain kita bisa berkelakukan tidak baik. Walaupun perilaku kita lebih dipengaruhi oleh pengendalian dari luar, namun pengendalian dari luar dapat diganti oleh pengendalian dari dalam.
Hogan telah membentuk  model perilaku bermoral dengan 5 dimensi
1.      Pengetahuan moral adalah pengetahuan mengenai peraturan moral, yakni perbuatan-perbuatan yang sebaiknya dilakukan/tidak dilakukan. Hal ini biasanya berhubungan dengan taraf inteligensi atau latar belakang seseorang
2.      Sosialisasi artinya belajar dari masyarakat supaya dapat menerima peraturan-peraturan dan mau menjalankannya
3.      Empati merupakan kepekaan sosial terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
4.      Otonomi berarti terlepas dari pengendalian dari luar terhadap perilaku dan sanggup memperkuat dan mengendalikan diri
5.      Dimensi nilai moral dipakai dalam arti percaya bahwa sifat kemanusiaan adalah baik
Hogan berpendapat bahwa kelakuan bermoral pada dasarnya Irasional (tidak masuk akal). Orang yang dewasa  diharapkan berada dipusat dimensi yang kelima.
Jika kita adalah orang yang terlalu suka buru-buru menilai, menghakimi, suka membesar-besarkan masalah, pengadu domba, tidak puas, dan berpikiran negatif tentang seseorang, baik perkataan maupun perbuatannya, tingkat perilaku bermoral kita hanya sebatas dimensi pertama.
Pada dasarnya sifat manusia itu adalah baik, (Tuhan menciptakan manusia baik) kalaupun ada yang melakukan yg jahat, pasti ada sebabnya. Penyebab itulah yang butuh kita cari, telusuri, dalami, dan pahami, sehingga kita dapat menolongnya.
Orang yang melakukan korupsi pasti ada sebabnya, orang yang memeras pasti ada sebabnya, orang yang merokok pasti ada sebabnya, orang yang menipu pasti ada sebabnya, orang yang berbohong pasti ada sebabnya. Kita mencari tahu penyebabnya, lalu menolongnya untuk mengatasi penyebabnya sehingga dia tidak lagi melakukannya. (perkataan Yesus : Pergilah dosamu sudah diampuni dan jangan berbuat dosa itu lagi)
Hogan berpendapat bahwa kelakuan bermoral pada dasarnya Irasional (tidak masuk akal). Tidak masuk akal bukan berarti tidak bisa dikerjakan/dilakukan. Tidak masuk akal butuh kekuatan besar melakukannya. Tidak masuk akal hanya dapat dilakukan oleh kekuatan yang tidak masuk akal. Kekuatan yang tidak masuk akal berasal dari Tuhan. Jika Tuhan hidup dalam diri kita, kita dapat melakukan hal-hal yang tidak masuk akal manusia.
Contohnya:
1.      Jika ditampar pipi kiri berikan pipi kanan (membalas kejahatan dengan kebaikan; membalas kemarahan dengan kemarahan)
2.       Kisah pemuda kaya yang disurh menjual hartanya, dan mengikut Yesus
3.      Yesus duduk makan dengan orang berdosa,
4.      Menjamah orang lumpuh, orang kusta,
5.      Mengampuni orang perempuan berzinah,
6.      Kelahiran yesus juga adalah hal yang irasional
7.      Dan pengajaran Tuhan Yesus lainnya
8.      Mengampuni
9.      Dan lain-lain
Kalau bukan karena kekuatan dari Tuhan yang luar biasa, yang tidak masuk akal, yang ajaib dan yang penuh dengan belas kasihan, tidak akan mungkin kita dapat melakukan hal-hal itu.
Orang-orang farisi dan ahli taurat hanya berada di dimensi pertama, mereka kurang menyentuh kehidupan orang lain, kurang mendalami dan menyelami kehidupan orang lain. Sehingga bukannya melakukan pertolongan kepada orang lain, malahan makin mempersalahkan orang lain, makin membuat orang lain di posisi berdosa. Akhirnya para ahli taurat dan orang-orang farisi menjadikan diri mereka “hakim”/”tuhan” atas sesamanya. Mudah-mudahan saya dan Anda tidak melakukan hal seperti ini.
Jadi pertobatan itu menurut saya adalah bukan hanya memperbaiki moral, akhlak, dan karakter kita, tetapi juga merubah pandangan dan penilaian kita akan orang lain.
Biarlah melalui Minggu Passion pertama ini, kita lebih berusaha  untuk lebih memahami orang lain, sehingga kita bisa menolong mereka dan membawa mereka pada Kristus.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda