cerita ini merupakan salah satu cerita dari buku INILAH YANG AKU CARI 1
Anak Favorit Bapak Dan Anak Favorit Ibu
(Bag 1)
Dalam sebuah keluarga
bisa saja terjadi demikian: Si ibu lebih dekat dengan anak laki-lakinya dan si
bapak lebih dekat dengan anak perempuannya, atau bisa juga terjadi sebaliknya.
Terjadi juga demikian: Si ibu lebih dekat dengan anak laki-laki bungsu dan si
bapak lebih dekat dengan anak laki-laki sulung, atau bisa juga terjadi
sebaliknya. Terjadi juga demikian: Si
ibu lebih dekat dengan anak ke 3 dan si bapak bisa lebih dekat dengan anak ke 2,
atau bisa juga dengan anak yang lainnya.
Terjadi juga demikian: Si ayah dan si ibu lebih dekat dengan anak yang bungsu,
namun tidak dekat dengan anak yang sulung, atau bisa juga terjadi sebaliknya. Hubungan
yang lebih dekat yang saya maksud di sini adalah bahwa lama-kelamaan akan
menjadi memfavoritkan salah satu anak. Si ayah atau si ibu lebih suka dekat,
lebih suka memperhatikan, lebih suka mendengar, lebih suka memenuhi
keinginan/pemintaan, lebih suka membawa jalan-jalan dan lebih suka membela salah
satu anaknya. Apakah hal ini terjadi dalam keluarga anda? Pernah tidak anda
memikirkan mengapa anda melakukan hal yang demikian? Lalu pernahkah anda memahami atau mendalami perasaan anak
anda yang tidak anda favoritkan itu??
Mungkin
anda sering berkata “ngaklah.. mana ada saya beda-bedakan anak saya”? “Mana
mungkin saya lebih dekat pada anak yang satu dan lebih jauh pada anak yang
lain”? “Mereka semua kan anak kandung saya”? “Lahir dari rahim saya’? Tetapi
sikap, perilaku dan pola asuh anda sangat berbeda dengan apa yang anda ucapkan
di atas. Cara anda mengasuh mereka, sikap anda dan perilaku anda pada mereka,
sudah menunjukkan pada mereka bahwa anda sedang menjalankan praktek
“membeda-bedakan” atau memfavoritkan salah satu anak. Jika anda sebagai orang
tua secara jujur terbuka dengan perasaan anda, maka anda akan memahami bahwa
anda sedang memfavoritkan anak yang satu dan kurang memperhatikan anak yang
lain. Sebagai contoh, jika anda membeli sesuatu untuk anak anda!! Anak yang
manakah dalam hati anda yang langsung teringat untuk anda belikan? Atau anda
sudah mulai membeda-bedakan jenis barang atau harga barang tersebut. Jika harga
barangnya mahal dan bagus akan diberikan pada anak kesayangannya, tetapi kalau
barangnya sederhana dan harganya agak murah, akan diberikan kepada anak yang
lainnya. Mungkin dalam hati anda berkata demikian, “daripada tidak dibelikan,
yah.. belikanlah yang penting asal ada saja”.
Banyak
orang tua yang berpikir bahwa anak-anak mereka tidak memperhatikan, mengamati
dan menilai bagaimana orang tua mengasuh, bersikap dan berperilaku pada mereka.
Sebenarnya anak-anak sangat mengerti bapaknya dan ibunya lebih dekat pada
siapa, lebih sabar pada siapa, lebih membela pada siapa, lebih mengerti pada
siapa, lebih memenuhi permintaan siapa, lebih mendengar pada siapa dan lebih
peduli pada siapa. Mereka sangat paham dan sangat mengerti dengan pola asuh
orang tuanya. Jangan berpikir demikian “Ahh.. mereka kan masih kecil, ga tau
apa-apa”!! Walaupun mereka masih kecil tetapi mereka sangat cepat “merekam”
seluruh sikap, perilaku dan pola asuh anda pada mereka. Bahkan sejak mereka
dalam kandungan pun, mereka mulai memahami dan mengerti perasaan dan sikap anda
pada mereka.
Mengapa
anda membeda-bedakan pola asuh terhadap anak-anak anda? Mengapa ada anak
kesayangan di rumah? Mengapa ada anak favorit di rumah? Mengapa anda sebagai
orang tua mengajari dan mendidik mereka dengan cara demikian? Apakah anda tidak
berpikir bahwa pola asuh yang seperti ini akan merugikan kehidupan anda sendiri
dan akan merugikan kehidupan anak-anak anda, bahkan di sepanjang hidup mereka? Anda
akan mewariskan banyak luka-luka dan pengajaran-pengajaran yang tidak sehat dan
tidak baik pada mereka. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam mengasuh anak-anak
anda..