Orangtua dipakai Tuhan sebagai alat keselamatan dalam keluarga (Matius 1:19-25)
Orangtua
dipakai Tuhan sebagai alat keselamatan dalam keluarga
Matius
1:19-25
Ada suatu
pemahaman yang menyatakan bahwa keluarga dibentuk oleh individu-individu yang
membentuknya, tetapi ada suatu pemahaman yang jauh lebih mendalam, yaitu bahwa
individu-individu dibentuk oleh keluarga
Ada banyak
orangtua yang sangat ingin dihormati. Masalahnya, tidak banyak di antara mereka
yang memiliki kehormatan.
Bisnis yang sukses menyediakan pelayanan
yang hebat untuk memenuhi kebutuhan orang. Orang yang memperoleh uang paling
banyak adalah mereka yang memberikan pelayanan terbaik. George Gilder, Penulis
Buku “kekayaan dan kemiskinan” (George Gilder, Seorang Ilmu ekonomi)
Daya penggerak ekonomi bebas bukanlah
sumber daya alam yang penting atau bahkan kekayaan yang bersifat fisik,
melainkan "kekayaan yang tidak kelihatan" yaitu kekayaan metafisika
(hal-hal yang di luar dunia fisik) berupa keluarga dan iman. (George Gilder, Seorang
Ilmu ekonomi)
Keluarga
memiliki rasionalitas hubungan yang di dalamnya tekanan sekaligus teladan
orangtua tidak akan berakhir meskipun mereka sudah berpisah.
Pengaruhnya
tidak diturunkan hanya karena adanya informasi genetika atau pendidikan di
rumah
Pengaruhnya
tidak akan berakhir meskipun mereka
sudah berpisah
Menjadi
orangtua sama artinya dengan membentuk dan mempengaruhi kehidupan orang lain.
Sebenarnya
memikirkan dengan hati-hati hasil yang kita bentuk melalui kehidupan orang kita sendiri merupakan sebuah panggilan
khusus
Mengapa
orangtua perlu menyucikan diri kita? Karena anak-anak kita kerap kali mengikuti
kebiasaan-kebiasaan yang kita perlihatkan dihadapan mereka.
Contohnya,
melatih mereka mengatakan: ucapan selamat malam, terima kasih, maaf, aku cinta
padamu
Tuhan
memilih Yusuf dan Maria sebagai ibu biologis Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus
didik dengan ilmu pendidikan agama ,pengajaran moral dan adat-istiadat yang
kuat.
Jadi Tuhan
Yesus itu mengikuti pendidikan formal dan non formal
Yusuf ingin
menceraikan Maria tunangannya secara diam-diam.
Secara
manusia memang dia tidak harus
bertanggung jawab dengan yang bukan
karena perbuatannya
Berapa
banyak zaman ini orangtua tidak bertanggung jawab kepada anak-anaknya?
Berapa
banyak zaman ini suami-suami yang menceraikan istrinya secara diam-diam atau
terang-teranganya?
Kesaksian
seorang ibu yang pernah bercerita tentang suaminya dan putra angkanya pergi ke
acara KKR
Meskipun
kita dapat menghasilkan keturunan yang menyerupai kita dalam relasi keintiman,
pertumbuhan yang sejati adalah secara rohani
Yakni
menjalani kehidupan kita di hadapan anak-anak yang kelak akan meniru kita dengan
cara yang menakjubkan. Ini merupakan warisan rohani bagi mereka.
Menjadi
orangtua berarti menampilkan kesan.
Kita akan
melahirkan karakter manusia, warisan, dan masa depan.
Ini
merupakan sebuah panggilan dan tantangan yang serius bagi semua ayah dan ibu masa kini.
Alkitab
menganggap pertumbuhan rohani sebagai
persoalan yang sangat penting (2 Petrus 1:5-7)
Renungkan
kata “berusaha”
Berusaha
menambahkan hal yang positif pada iman kita.
Kemalasan
yang bertumbuh di tengah berbagai kebajikan ini akan membuat kita menjadi “buta
dan Picik” dan lupa betapa kita telah disucikan dari dosa-dosa masa lalu kita
(2 Petrus 1:9)
Jika surga
tidak memotivasi kita untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, barangkali
mempunyai anak dapat memotivasi kita.
Jika kita
berusaha dengan agresif menambahkan berbagai kualitas positif pada iman kita,
kita akan dibuat menjadi “Giat dan berhasi” dalam “pengenalan akan Yesus
Kristus” ( 2 Petrus 1:8)
Dan inilah
yang dialami oleh Maria dan Yusuf, Maria
tidak menolak atau melarikan diri ketika akan hamil bayi Yesus Yusuf tidak jadi
menceraikan diam-diam Maria,
Karena
mereka tahu. Sebagai orangtua mereka
harus bersedia dipakai menjadi alat keselamatan bagi keluarga dan lebih luas
lagi bagi kepentingan umat manusia
Bertumbuh
dalam kekudusan bukan berbicara tentang berusaha mencapai surga, melainkan
tentang meninggalkan teladan yang
autentik (dapat dipercaya) agar diikuti oleh orang lain- yang dimulai
dari anak-anak kita
Ketika
Tuhan mengizinkan Anda sebagai orangtua, itu artinya Tuhan ingin memakai Anda
menjadi alat keselamatanNya pertama di keluarga kemudian di tengah-tengah
masyarakat.